Walau Tidak Berpenghasilan Tetap Bersyukur
Sumber : https://republika.co.id/berita/q9yvh7314/pemulung-kota-bandung-bertahan-di-tengah-psbb
Peluh membasahi dahinya yang sedang berjalan menyusuri jalanan. Sepi dan sunyi menyambut setiap langkahnya mencari nafkah. Kehidupannya berubah, sebelum wabah Covid-19 menyerang ia adalah seorang pedagang kopi di Terminal setelah wabah Covid-19 menyerang ia hanyalah seorang pengangguran.
Wabah yang sedang melanda di Indonesia ini membuat semua berubah. Bukan hanya di Indonesia saja, melainkan di seluruh negara yang terkena wabah Covid-19. Kehidupan yang ia jalani sejak Covid-19 memang tidak jauh berbeda dari kehidupannya saat berjualan kopi di terminal. Namun, semenjak covid-19 ini menyerang, ia menjadi lebih susah dari sebelumnya dikarenakan banyak sekali larangan dari pemerintah agar wabah Covid-19 ini cepat berlalu.
Mungkin jika ia adalah seorang pekerja kantoran yang bekerja di dalam gedung dan menerima gaji setiap bulan, kehidupannya tidak akan berubah. Menjadi pekerja harian seperti dia di tengah wabah Covid-19 ini sangat berpengaruh bagi kehidupannya serta penghasilannya. Banyak dari pedagang lainnya yang mengeluhkan kapan wabah ini akan berakhir sehingga mereka bisa kembali berjualan dan beraktivitas seperti sebelumnya.
Menjadi pekerja harian sangatlah berat, karena penghasilan yang didapatkan tidaklah selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk dia dan keluarganya. Namun, dia tidak mengeluh dan tetap berusaha karena dengan usaha tidak akan mengkhianati hasil, pikirnya. Dalam keadaan seperti ini, dia tetap melakukan kegiatan yang bermanfaat yang bisa menghasilkan uang. Entah itu mengumpulkan barang bekas lalu menjualnya, atau menjadi pekerja serabutan.
Banyak sekali bantuan datang silih berganti kepadanya. Dia sangat bersyukur. Walaupun keadaan seperti ini, rezeki yang diterima oleh dia sangat banyak entah itu berupa uang tunai, makanan, sembako, dan lainnya. Di tengah wabah seperti ini, banyak sekali masyarakat yang terketuk pintu hatinya untuk saling memberi satu sama lain. Semua orang berlomba-lomba menebar kebaikan.
Selama wabah Covid-19, dia menyadari banyak sekali orang baik yang ingin memberikan sedikit rezekinya, selain itu dia juga lebih banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga dan mendekatkan diri kepada yang maha kuasa. Ternyata ada sisi positif yang bisa kita ambil dari wabah ini, pikirnya. Rehat dari pekerjaannya sejenak juga dirasakan oleh dia karena selama ini, dia hanya memikirkan mencari nafkah tanpa hari libur ataupun istirahat. Mungkin wabah inilah yang membuatnya harus diam di rumah sejenak, pikirnya lagi.
Sebelum memikirkan hal itu, dia hanya bisa mengeluhkan kapan wabah ini selesai dan bisa beraktivitas kembali seperti biasa. Dia hanya bisa meratapi nasib yang ia terima selama wabah ini. Namun, setelah dia ikhlas akan apa yang telah menimpa dia, Indonesia, dan masyarakat lainnya. Dia bisa mengambil hikmah dari wabah ini dan bersyukur bahwa dia dapat berdiam di rumah bukan berada di rumah sakit.
Sumber : https://kumparan.com/syafira-akhtari/walau-tidak-berpenghasilan-tetap-bersyukur-1tOqt5pdpQ1/full
kerennn, keep going!
BalasHapuskeren ka
BalasHapusKeren. Jangan lupa bersyukur dan sering2 melihat ke bawah ❤
BalasHapusKeren tulisannya, membuat diri jadi lebih bersyukur lagi
BalasHapusJadi selalu ingat lagu D'Masiv yang judulnya Jangan menyerah deh.
BalasHapusAlhamdullillah, selalu bersyukur termotivasi bangt.
BalasHapusJadi malu kalo ngeluh terus. Makasih insight barunya kak 🥰
BalasHapusmakasih kak, menyenttuh banget :"
BalasHapusbetul banget, pandemi ini membuat kita semua rugi semangat teruss !!
BalasHapus